Minggu, 04 September 2016

Pengaruh Kelompok pada Perilaku Konsumen

GROUPS

Kelompok adalah dua atau lebih individu yang memiliki norma, nilai atau kepercayaan yang serupa sehingga satu sama lain dapat berinteraksi dengan efektif dan efisien.

Kelompok berdasarkan pengertian dibagi menjadi beberapa jenis :
  • -          Reference groups
  • -          Primary groups
  • -          Secondary groups
  • -          Dissociative reference groups
  • -          Aspiration reference groups


Kelompok secara garis besar dalam segi ekonomi dan bisnis dibagi menjadi tiga :
  • -          Consumption Subcultures
  • -          Brand Communities
  • -          Online Communities and Social Network


REFERENCE GROUP INFLUENCE ON CONSUMPTION PROCESS

Kita semua menyesuaikan diri dalam berbagai macam kelompok. Seperti kondisi dikelas kita, banyak mahasiswa dari budaya dan kelompok yang berbeda terdapat dalam satu ruangan. Anehnya adalah, dengan menyesuaikan jenis kelamin, kebanyakan dari kita akan berpakaian dengan gaya yang hampir sama. Karena secara normal, insting kita akan membuat kita berpakaian sesuai dengan kebanyakan yang orang gunakan, seperti wanita menggunakan celana Jeans ketat atau lelaki menggunakan kemeja berkerah atau menata rambut dengan gaya “Undercut”. Dengan fakta yang terjadi seperti diatas, maka reference group dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat dengan skala yang sangat luas.

Sebelum kita membahas tentang implikasi marketing dari temuan diatas, maka sebaiknya kita membahas tentang pengaruh Reference Group lebih dekat dengan bahasan dibawah ini :
-        
  The Nature of Reference Group Influence
1.       Informational influence
2.       Normative influence
3.       Identification influence
-          
Degree of Reference Group Influence

Faktor – faktor Degree of reference group influence antara lain sebagai di bawah ini :
1.       Group Influence is strongest when the use of product or brand is visible to the group
2.       Reference group influence is higher the less of a necessity an item is.
3.       In general, the more commitment an individual feels to a group, the more the individual will conform to the group norms.
4.       The more relevant a particular activity is to the froup’s functioning, the stronger the pressure to conform to the group norms concerning that activity.
5.       The final factor that affect the degree of reference group influence is the individual’s confidence in the purchase situation.

Marketing Strategies Based On Reference Group Influence

Tugas pertama yang dihadapi seorang manager dalam menggunakan Reference Group Influence adalah cara menentukan Degree and Nature dari pengaruh yang ada, atau dapat menciptakan hal tersebut. Beberapa strategi yang dapat diaplikasikan oleh seorang manager adalah seperti dibawah ini :
  • -          Personal Sales Strategies
  • -          Advertising Strategies


Communications Within Groups and Opinion Leadership

Kita mempelajari sebuah produk barang, jasa atau merk tertentu mayoritas adalah dari teman kita atau kelompok yang mereferensikan kita akan produk tersebut. Ada dua hal utama yang membuat kita lebih memahami tentang suatu produk yaitu :
1.       Meneliti dan menggunakan produk atau jasa tersebut.
2.       Mencari informasi dari teman atau pengguna produk tersebut, atau sering kita sebut sebagai Word-Of-Mouth.

Konsumen mayoritas lebih mempercayai pendapat orang-orang terdekat mengenai suatu produk seperti dari keluarga, teman atau kenalan lainnya dan bukan dari iklan marketing, karena menurut pemikiran mayoritas orang, keluarga, teman dan kenalan tidak punya alasan untuk melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangi keunggulan suatu produk karena orang-orang tersebut adalah konsumen dan bukan pegawai perusahaan tersebut.
Dalam sebuah kelompok atau komunitas masyarakat atau keluarga, ada orang-orang yang dengan sengaja mencari tahu informasi tentang produk-produk apa yang terbaik bagi kebutuhan keluarga atau temannya, orang-orang tersebutlah yang disebut sebagai Opinion Leader.

Karakteristik dari Opinion Leader adalah sebagai dibawah ini :
  • -          Market Mavens
  • -          Influentials
  • -          E-Fluentials


 Lantas apa hubungan antara Marketing Strategis , WOM dan Opinion Leader ?

Para pemasar produk, menghubungkan penelitian Strategi marketing, WOM dan Opinion leader sebagai dibawah ini :

1.       Advertising
Iklan dapat menstimulasi Word-Of-Mouth dan munculnya para Opinion Leader secara masal.
2.       Product Sampling
Dengan product sampling, maka akan banyak konsumen yang mencoba produk tersebut dan dapat menyebarkan informasi tentang keunggulan produk tersebut, disisi lain Opinion Leader dapat bermunculan karena mereka telah mencoba langsung produk tersebut dan berpotensi menginformasikan kepada keluarga, teman atau kolega yang dia kenal.
3.       Retailing/Personal Selling
Retailing/Personal selling dapat menggunakan kemampuan para Opinion Leader untuk mempromosikan produk mereka ke berbagai kalangan dengan bayaran tertentu pastinya, contohnya seperti SPG Rokok atau para Bloggers atau Vlogers.
4.       Creating Buzz
Buzz adalah iklan secara besar-besaran yang sangat massive dan intense sehingga akan muncul sebuah trend baru, contohnya adalah game Pokemon.

Diffusion of Inovation
Inovasi adalah ide, kebiasaan atau produk yang dirasakan baru bagi individu atau kelompok. Dengan adanya invoasi maka individu atau kelompok tidak akan merasakan titik jenuh pada suatu merk. Diffusion of Inovation dibagi menjadi beberapa bagian dibawah ini :

-          Categories of Innovations
1.       Continuous Innovation
2.       Dynamically Continuous Innovation
3.       Discontinuous Innovation
-          Diffusion Process
1.       Factors Affecting the Spread Of Innovations
2.       Characteristics of Individuals Who Adopt an Innovations at Varying Points in Time
-          Marketing Strategies and Diffusion Process
1.       Market Segmentation

2.       Diffusion Enhancement Strategies


POWER POINT :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar