Senin, 12 September 2016

CASE WEEK 3

CASE NO 1

A.    Faktor Stimulus 
Faktor Stimulus merupakan karakteristik dari rangsangan itu sendiri. karakteristik stimulus seperti ukuran iklan dan warna berada di bawah kendali pemasar dan dapat menarik perhatian  independen dari karakteristik individu atau situasional. Perhatian yang didapat dari faktor stimulus cenderung otomatis. Jadi sebagai contoh, jika anda berfikir bahwa anda tidak tertarik dengan mobil, iklan mobil besar dan berwarna-warni mungkin sulit untuk diabaikan. Berbagai karakteristik yang dimiliki oleh stimulus diantaranya adalah : 
1)      Ukuran
Semakin besar ukuran dari stimulsi, maka akan semakin besar pula kemungkinan objek mendapat perhatian dari konsumen. 




  
Memiliki ukuran yang bisa dikategorikan besar, ditambah dengan penempatan billboard menghadap ke jalan. Sehingga seluruh pengguna jalan dapat melihat iklan tersebut, kemudian nama produk juga begitu ditonjolkan. Sehingga hanya dalam beberapa detik saja kita dapat menyimpulkan bahwa iklan tersebut yaitu iklan minuman teh “MYTEA”


2)      Intensitas 
maka akan semakin besar pula kemungkinan objek mendapat perhatian dari konsumen. 



Iklan Mastin

Pengulangan berhubungan dengan intensitas, tujuannya yaitu dengan mengulang iklan hingga berkali kali bertujuan untuk memberikan stimulus agar produk yang hendak disampaikan oleh perusahaan dapat tersampaikan. Contohnya iklan produk kesehatan “Mastin” ada kalanya iklan tersebut ditanyangkan dengan intensitas yang sangat tinggi sehingga bukan hanya produknya, namun iklannya pun sangat diingat oleh masyarakat.

3)      Visual yang menarik
Individu cenderung tertarik terhadap stimulus yang menyenangkan dan menolak stimulus yang tidak menyenangkan. Ini menjelaskan kemampuan visual yang menarik, seperti scene gunung dan model menarik, untuk menarik perhatian konsumen terhadap iklan.




 



Dengan menunjukkan pemandangan yang indah, iklan tersebut akan lebih menarik perhatian konsumen daripada iklan yang hanya memuat banyak tulisan saja. Karena dengan melihat gambar saja, konsumen sudah cukup tertarik sehingga akan berlanjut membaca teks yang tersedia pada iklan tersebut.

4)      Warna dan Pergerakan
Warna dapat membantu objek untuk mendapatkan perhatian lebih menarik para konsumen. Iklan yang berwarna cerah yang disertai dengan animasi bergerak cenderung lebih menarik perhatian dibandingkan dengan iklan yang tidak berwarna.

Iklan Camaro

warna cerah lebih menggugah dibanding dengan warna yang kusam. Dan warna-warna hangat, seperti merah dan kuning, akan lebih menggugah dibanding warna-warna dingin, seperti abu-abu. Itulah sebabnya warna mobil dari iklan Camaro menggunakan warna kuning, karena warna kuning akan lebih menggugah dan menarik bagi konsumen.



5)      Posisi 
Penempatan posisi yang tepat dalam menentukan tata letak objek dalam menarik perhatian konsumen. Sebagai contoh iklan billboard yang diletakan ditengah-tengah akan lebih mendapat perhatian dibandingkan dengan posisi iklan yang di pinggiran. 






  
Penempatan posisi billboard tepat di sekitar lampu merah yang akan sangat mudah terlihat minimal dari dua sisi jalan memudahkan penyampaian iklan atau pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen. Ditambah billboard tersebut terletak di daerah dago yang merupakan salah satu jalan padat yang banyak dilewati oleh masyarakat yang dalam hal ini berperan sebagai konsumen.




6)      Isolasi 
Yaitu adalah pemisahan objek stimuli dengan objek lainnya yang memiliki potensi yang sama. Dalam, periklanan, penggunaan "ruang putih" (menempatkan pesan singkat di pusat iklan dengan kosong atau putih di sekitarnya) didasarkan pada prinsip ini. Apabila isolasi ini dilakukan dengan tepat maka objek yang ingin diiklankan akan lebih menonjol daripada objek yang lain. 





Iklan saos sambal ini sudah cukup menunjukkan bahwa sambal yang diproduksinya merupakan sambal yang benar benar pedas. Dari gambar dapat tergambar bahwa “kentang goreng saja bisa terbakar saking pedasnya sambal heinz tersebut”

7)      Format 
Merupakan cara bagaimana penyampaian pesan dipresentasikan kepada konsumen. Pada umumnya cara penyajian yang langsung dan sederhana akan lebih mudah mendapatkan perhatian dibandingkan dengan cara yang kompleks. Isi dari pesan yang sulit untuk dimengerti atau diproses akan menurunkan minat konsumen dalam memberikan keterbukaannya. Dengan kata lain pesan harus disampaikan dengan sedemikian rupa sehingga memudahkan konsumen untuk memprosesnya yang kemudian memberikan arti/makna pada stimuli tersebut. 






Salah satu slogan yang sudah sangat dikenal masyarakat, masyarakat dapat dengan mudah memahami produk apa yang hendak dijual pihak perusahaan hanya dengan 3 kata “apapun.. enaknya minum” ditambah dengan gambar dari produk teh botol sosro. Isi dari pesan yang disampaikan sangat mudah dimengerti bahkan hanya dengan melihat gambarnya saja, sehingga pesan yang ingin disampaikan perusahaan dapat dengan mudah tersampaikan.

8)      Kontras/ekspektasi 
Cara penyampaian pesan iklan yang berbeda dengan latar belakang iklan suatu produk sering memicu adanya perhatian konsumen untuk memaknai pesan tesebut.

Iklan CCTV


cerita yang dipertontonkan pada konsumen dalam iklan tidak terlihat berhubungan. Produk dari iklan tersebut merupakan kamera cctv, tapi moral dari cerita tersebut adalah agar kita bersikap baik terhadap siapa saja. Dari iklan tersebut, konsumen harus lebih memaknai pesan yang terkandung didalamnya

9)      Ketertarikan/minat 
            Karakteristik dari seorang konsumen dapat menentukan stimuli mana yang ingin dia maknai. Sebagai contoh seseorang yang gemar bermain bola cenderung lebih menaruh perhatian terhadap iklan yang berhubungan dengan sepakbola.
            Dalam iklan, faktor yang meningkatkan rasa ingin tahu, seperti plot, kemungkinan akhir yang mengejutkan, dan ketidakpastian ke titik pesan sampai akhir, dapat meningkatkan minat dan perhatian. Bahkan, sementara banyak pengguna DVR melewatkan iklan, satu studi menemukan bahwa lebih dari 90 persen orang menonton iklan tertentu karena mereka menemukan iklan yang menarik. 58 Studi lain menemukan bahwa konsumen lebih cenderung untuk terus menonton iklan TV yang sangat menghibur.

Situasi dalam hal ini berpengaruh, contohnya saat masyarakat sedang merasakan euforia dari ajang sepak bola internasional seperti AFF. Maka, iklan tentang sepak bola seperti jersey dan lain sebagainya akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk lebih diperhatikan oleh masyarakat sebagai konsumen.

Iklan AXIS

penyajian iklan AXIS tersebut begitu menarik, sehingga membuat konsumen yang menonton iklan tersebut ingin terus melihatnya sampai akhir. Sehingga pesan yang hendak disampaikan perusahaan pun tersampaikan karena konsumen sudah tertarik dengan iklan dan menontonnya hingga akhir.

10)  Kuantitas Informasi 
            kuantitas informasi merupakan jumlah isyarat di bidang stimulus. Isyarat dapat berhubungan dengan fitur dari merek itu sendiri, pengguna khas dari merek, situasi penggunaan khas, dan sebagainya. Informasi ini dapat diberikan pada kemasan, dalam display, di situs Web, dan dalam iklan.
           





Iklan dari Samsung Galaxy S-IX. Memperlihatkan beberapa fitur atau spesifikasi dari produk samsung tersebut.

B.     Faktor Indiviual
faktor individu adalah karakteristik yang membedakan satu individu dari yang lain. Secara umum, motivasi konsumen dan kemampuan adalah faktor individu utama yang mempengaruhi perhatian.

1)      Motivasi
Motivasi merupakan kondisi penting yang harus ada pada individu yang belajar. Motivasi inilah mendorong individu untuk berusaha dan bertindak. Seorang konsumen akan tertarik memperhatikan iklan obat sakit kepala dan belajar dari iklan tersebut apa bila dirinya memilki motivasi yang kuat untuk membeli produk tersebut, dengan motivasi yang kuat akan lebih mendorong konsumen untuk mencari informasi yang lebih lengkap mengenai obat sakit kepala tersebut.

Iklan Pepsodent


Salah satu contoh iklan televisi Indonesia yang menarik perhatian masyarakat adalah iklan Pepsodent. Iklan ini mendapatkan banyak apresiasi masyarakat, karena tidak hanya bersifat komersil tetapi juga terdapat unsur edukasinya, yaitu mengajarkan anak-anak dan orang tua untuk menggosok gigi malam hari. Dengan adanya unsur edukasi dalam iklan tersebut, dapat memotivasi anak anak dan mengingatkan para orang tua untuk lebih peduli terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mulut dan gigi.

2)      Kemampuan
            Kemampuan mengacu pada kapasitas individu untuk menghadiri dan memproses informasi. Kemampuan ini terkait dengan pengetahuan dan keakraban dengan produk, merek, atau promosi. Audiophile, misalnya, lebih mampu menghadirkan informasi produk yang sangat rinci tentang peralatan stereo daripada seorang pemula. Sebagai konsekuensinya, para ahli dapat menghadirkan informasi lebih lanjut, lebih cepat dan lebih efektif daripada pemula, dan cenderung kurang terganggu oleh informasi yang berlebihan.
            Kelebihan informasi didefinisikan sebagai keadaan dimana informasi yang diterima terus bertambah dengan cepat sehingga tidak bisa diolah dengan baik. Thomas Sowell dalam bukunya yang berjudul Knowledge and Decisions menyatakan bahwa membludaknya informasi bisa mengantarkan seseorang pada kejenuhan. Ketika kejenuhan terjadi, informasi yang diterima menjadi kurang diperhatikan yang berarti informasi tersebut tidak “diterima” dengan baik. Selain itu, penerimaan informasi-informasi yang tidak diinginkan atau tidak diperlukan bisa dikategorikan juga dengan kelebihan informasi.
            Sebagai contoh, operator selular Telkomsel dan XL telah memberlakukan adanya iklan berlebihan saat melakukan browsing. Hal ini karena kedua operator tersebut menyisipkan dua format iklan. Pertama disebut dengan interstitial ads dimana iklan muncul dalam satu layar penuh dan kedua disebut dengan off-deck ads dimana iklan disisipkan di bagian atas halaman sebuah website.







Dengan perbedaan kemampuan antar individu, adanya informasi yang berlebihan dari kedua operator tersebut dapat berujung pada kejenuhan, akibatnya konsumen cenderung tidak lagi memerhatikan informasi yang diberikan oleh kedua perusahaan tersebut. Sehingga informasi yang ingin disampaikan tidak dapat diterima dengan baik.


CASE NO 3
Find two brand names that you feel are particularly appropriate
and two that you feel are not very appropriate. Explain your
reasoning for each name.

a1.Appropriate

Brand Aqua 
Alasan:
Brand ini sangat tepat dan pantas karena produk Aqua yang berarti air dan salah satu produkdari perusahaan Aqua ini menjual air mineral.

a2. Appropriate

Brand Campina
Alasan:
Logo ini sangat tepat da pantas karena produk utama mereka yaitu eskrim yang sesuai dengan logonya. Campina menjual berbagai bentuk dan rasa-rasa eskrim yang pasarnya hingga kini sangat luas.

3a.  Inappropriate

Brand bikini snack
Menurut kami meskipun nama brand ini sangat eye cathcing sehingga banyak masyarakat yang sangat penasaran dan banyak yang mencoba, nama brand ini sangat vulgar dimana indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi norma sosial dan norma kesopanan. Padahal produk ini sangat laku di masyarakat. Bikini snack menawarkan snack makanan berbahan bihum yang di goreng kering dan diberi bumbu.
3b. Inappropriate

Brand nike
Brand nike sangatlah populer dikalangan masyarakat indonesia karena modelnya dan kualitasnya yang tidak pernah diragukan lagi.  Tetapi, brand ini menurut kami tidak cocok antara namanya dan logonya karena tidak ada kesinambungan antara nama brand yaitu "Nike" dan logonya yang berupa ceklis


CASE NO 4 

Find and describe a logo that you feel is particularly appropriate
and one that you feel is not very appropriate. Explain your
reasoning.

a1.Appropriate

WWF
Karena WWF adalah suatu lembaga dimana lembaga ini fokus pada konservasi binatang-binatang yang hampir punah maupun akan punah. WWF sendiri didirikan pada tahun 1961. Selain fokus pada konservasi kepunahan binatang, WWF juga fokus terhadap makanan, iklim, hutam, lautan, dan air bersih.
Menurut kami logo WWF sangat tepat karena bisa dilihat dari motonya yaitu "Endagered Species Conservation" dan gambar dari logo tersebut yaitu hewan panda. Dimana panda merupakan salah satu contoh dari spesies yang terancam kepunahannya.

a2. Appropriate

Shell
Shell pertama kali didirikan di Belanda pada tahun 1907.Shell merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang gas dan minyak. Logo ini tercetus karena pada awalnya, pada tahun 1833 shell adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang transport and trading company, mereka mengimpor kerang laut kepada para kolektor di london. Tetapi pada tahun 1892, anak dari pendiri perusahaan menyadari bahwa ada potensial dari mengekspor minyak.
Menurut kami logo perusahaan shell sangat tepat karena sesuai dengan nama perusahaannya yaitu "Royal Dutch Shell" dan karena pada awalnya Shell merupakan sebuah perusahaan yang mengimpor kerang laut.

b1. Inappropriate

Dirty Bird Fried Chicken
Menurut kami logo ini sangat tidak pantas karena bisa saya orang menganggap logo ini suatu hal yang terdapat di bagian tubuh manusia, dan tidak mencerminkan bahwa mereka menjaul ayam goreng. 

b2.Inappropriate

Clinica Dental San Marcelino
Menurut kami logo ini juga tidak pantas karena gambar dua orang tersebut mencerminkan tindakan asusila, bukan mencerminkan tentang seorang dokter gigi yang sedang menangani pasiennya.


CASE NO 5 & 6

Wawancara 3 responden terhadap iklan yang ada di Televisi
Wawancara 3 responden terhadap iklan yang ada di internet



Kesimpulan dari hasil wawancara terhadap 3 orang responden adalah iklan yang di tampiklan tidak memiliki sesuatu yang bisa menarik penonton, dan terkadang iklan yang ditampilkan mengganggu, misalnya jika ter klik akan di direct ke web yang tidak jelas.


CASE NO 7


Find and copy or describe an ad or other marketing message that you think makes unethical use of the perceptual process. Justify your selection.

1.      Iklan ini menampilkan adegan seorang wanita menari erotis dengan pakaian minim, serta menampilkan seorang pria bertelanjang dada yang menggerakan dadanya. Sehingga melanggar ketentuan EPI Huruf A point 1.26 disebutkan “Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dengan cara apapun dan untuk tujuan atau alasan apapun.”










2.      iklan ini telah melanggar etika periklanan di Indonesia, karena menggunakan tata bahasa dan kata-kata yang berlebihan. Pemakaian Kata “Gratis” atau kata lain yang bermakna sama tidak boleh dicantumkan dalam iklan, bila ternyata konsumen harus membayar biaya lain. Biaya yang dikenakan kepada konsumen juga harus dicantumkan dengan jelas. pemakaian kata gratis mungkin bisa dijadikan jargon untuk menarik perhatian dan minat konsumen akan tetapi harusnya bisa menggunakan kata-kata yang lebih tepat. Sehingga tidak menimbulkan salah persepsi khalayak yang menjadi target pasarnya. Misalnya jika ada biaya tambahan yang dikenakan kepada konsumen. Maka juga harus dicantumkan dengan jelas berapa biaya tambahan tersebut. Selain itu, iklan juga tidak boleh menggunakan kata-kata yang berawalan “Ter, paling, nomer satu, top” karena ini melanggar tata krama isi iklan dalam bentuk bahasa. Didalam pembuatan iklan, baik iklan untuk media cetak maupun media elektronik, semestinya tetap memperhatikan kaidah-kaidah beserta tata krama dalam beriklan yang telah diatur oleh EPI (Etika Pariwara Indonesia). Karena suatu iklan bisa sangat dengan mudah mempengaruhi orang yang melihatnya.


3.     


Iklan televisi NANO-NANO NOUGAT versi “Suster ngesot & satpam”. Iklan ini melanggar tata karma isi iklan “rasa takut dan tahayul” karena ada sesosok makhluk gaib (suster ngesot) yang ngesot di sebuah ruangan gelap, serta musik yang menyeramkan sebagai backsound. ini menimbulkan rasa takut orang yang sedang menonton TV.








4.      Iklan kartu yang bersebelahan, dan merendahkan produk bersaing. Pelanggaran ini tertera pada Pasal 4.4.4 “Tidak boleh ditempatkan bersebalahan atau amat berdekatan dengan iklan produk pesaing” dan Pasal 1.21 “Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung”.







5.      Iklan ini menggunakan tanda asteris seperti “* harga      direkomendasikan untuk di pulau jawa”, ini dapat membuat konsumen bingung dengan harga   yang dicantumkan dan maksud dari kata-kata tersebut. Hal tersebut bisa menimbulkan salah persepsi.





6.      Dalam iklan tersebut tidak disebutkan sampai kapan Obat itu akan bekerja secara maksimal dan Membuahkan hasil yang bagus, Sehingga membuat Konsumen menjadi kurang yakin untuk membelinya.






Dari keenam contoh iklan diatas dapat mendorong timbulnya persepsi yang berbeda antar individu, tergantung dari bagaimana masing-masing individu tersebut menginterpretasikan suatu informasi yang masuk ke dalam stimuli masing-masing individu. Sebaiknya dalam membuat iklan harus lebih diperhatikan lagi agar masyarakat tidak salah persepsi.

Perbedaan ini terjadi karena terpengaruh oleh faktor-faktor internal seperti kepercayaan terhadap masing-masing individu, kebutuhan-kebutuhan, suasana hati dan ekspektasi yang berbeda-beda.









Daftar pustaka:

http://klmpk2013.blogspot.co.id/2015/03/iklan-yang-melanggar-ketentuan-tata.html
https://risnayulianty.wordpress.com/2013/04/11/iklan-di-indonesia-yang-melanggar-etika-periklanan/
http://ratdkv14.blogspot.co.id/2015/05/iklan-yang-melanggar-etika-pariwara.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar