Minggu, 28 Agustus 2016

Cross-Cultural Variation in Customer Behaviour

Perilaku Konsumen
Adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan  dengan pencarian, pemilihan, pembelian,penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.  Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Konsep Budaya
            Budaya merupakan kompleks keseluruhan dimana dimasukkannya pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, adat-istiadat, dan kemampuan lain apapun serta kebiasaan yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
            Beberapa tokoh mengungkapkan pengertian budaya. Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan berasal dari kata Sansekerta 'buddhayah', bentuk jamak dari buddi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal tang bersangkutan dengan akal. Pendapat lain mengatakan kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budidaya, yang berarti daya dari budi. 
Budaya Menurut Para Ahli
·         Menurut Sir Edward Tylor Budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum atau peraturan, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh (setiap individu sebagai anggota) dalam masyarakat.
·         Menurut Rapoport, kebudayaan dapat dipandang sebagai latar dari suatu tipemanusia, yang bersifat normatif bagi kelompok tertentu, dan yang melahirkan gaya hidup tertentu yang secara tipikal dan bermakna berbeda dengan kelompok lainnya, yang merupakan latar bagi perwujudan kelakuan dan karya manusia, yang memberikan sumbangan bagi terwujudnya suatu gaya hidup yang memiliki ciri khas. Sehingga segala kelakuan dan karya manusianya mencerminkan kebudayaan yang mempengaruhinya. 

Elemen Kebudayaan
      Kehidupan material
      Interaksi sosial
      Bahasa
      Estetika
      Nilai dan sikap
      Agama dan kepercayaan
      Edukasi
      Kebiasaan dan tata krama
      Etika dan moral

Lintas Budaya
            Analisi lintas budaya adalah perbandingan sistematik dari berbagai similaritas dan perbedaan dalam aspek-aspek fisik dan perilaku kultur.
            Hal ini digunakan untuk menentukan apakah strategi pemasaran dapat digunakan didalam satu atau lebih pasar asing atau harus dimodifikasi untuk memenuhi kondisi lokal.

3 lingkup yang tercakup dalam adaptasi bisnis luar negeri
Secara esensial, ada tiga lingkup yang tercakup dalam adaptasi bisnis luar negeri:
·         Produk, dapat dipasarkan ke luar negeri, dengan dimodifikasi hingga cocok dengan iklim, spesifikasi elektronik, preferensi warna, dan minat luar negeri, atau produk itu dirancang ulang sama sekalu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat misalnya, sebuah mobil seharga 3.000 dolar untuk negara-negara dunia ketiga.
·         Tingkah laku institusi, meliputi adaptasi organisasi dan interaksi-interaksi bisnis untuk mencocokkan dengan perspektif negara setempat. Misalnya, perusahaan Amerika Serikat di Spanyol mengizinkan para pekerjanya untuk istirahat siang.
·         Adaptasi tanggapan individu terhadap situasi negara-negara setempat harus benar-benar bebas dari SRC. Adaptasi seperti ini dituntut dalam segala hal arti waktu, tingkah laku sosial, tingkah laku berain, interaksi dalam keluarga, dan lain-lain. Sebagai contoh, adaptasi menuntut bahwa istri seorang eksekutif pria Amerika Serikat tidak akan menemani eksekutif itu pada suatu jamuan makan malam di negara Islam. Sayangnya, dalam situasi-situasi internasional, suatu budaya tertentu banyak diilhami nilai-nilainya sendiri, sehingga apa yang umumnya dilihat dan dibuat yang dianggap tepat dan benar.
Aplikasi Lintas Budaya dan Pengaruh Global
            Apakah untuk menjual  berbasis lokal, basis global, atau diantaranya adalah keputusan yang sangat penting bagi para pemasar yang menjual produknya mendunia untuk membuat keputusan tersebut. Misalnya keputusan harus dibuat berdasarkan perbedaan budaya antar negara dan tingkat norma, rasa, dan nilai yang lebih kepada pendekatan global.
            Secara ekstrim, perusahaan mengikuti strategi lokal secara penuh dengan mengadaptasi karakteristik produk, periklanan, dan keperluan distribusi untuk melayani kebutuhan tiap negara. Ekstrim yang lain adalah perusahaan mengikuti strategi global secara penuh.
            Sebagai hasilnya, perusahaan kadang-kadang mengikuti strategi global tetapi juga melakukan adaptasi untuk kebutuhan konsumen lokal yang diperlukan. Pendekatan ini merefleksikan strategi ”think globally, but act locally” yang dapat juga dinamakan globalisasi fleksibel yaitu suatu strategi yang melakukan standarisasi antar negara tetapi dapat fleksibel untuk beradaptasi sesuai dengan kondisi lokal.

Strategi Lokal
Karena berbeda secara substansial antar negara dalam rasa, kebiasaan, dan penggunaan produk, banyak perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran lokal yang mendunial. Misalnya produk kecap Heinz, sereal Kellogg, Domino pizza. Banyak juga perusahaan yang melakukan pendekatan lokal untuk periklanannya karena perbedaan dalam kebutuhan atau kebiasaan antara negara.

Keterbatasan Strategi lokal
Keterbatasan dari strategi internasional lokal adalah ketidakmampuan manajemen dalam mengenali kebutuhan untuk beradaptasi dengan rasa dan kebiasaan lokal. Para pemasar juga harus selalu memperhatikan untuk mengekspor strategi domestik yang mendunia dan terlibat masalah sebagai hasilnya.
Strategi Global
Perbedaan lintas budaya menyarankan bahwa perusahaan harus membedakan strateginya untuk produk dari satu negara ke negara lain. Walaupun demikian, dalam beberapa kasus, perusahaan dapat menggunakan kampanye promosi yang sama dan melakukan positioning dalam tiap negara jika produknya lebih bersifat global.

Keterbatasan Pengaruh Global
Fokus dari pengaruh global menyarankan bahwa perusahaan dapat memasarkan satu produk standar yang sama, kampanye periklanan mendunia. Tidak masalah seberapa universal produk tersebut, beberapa adaptasi dari kebiasan dan bahasa lokal sangat penting.

Globalisasi Fleksibel
Trend dalam pemasaran internasional telah bergerak melalui kompromi antara strategi global dan lokal, dimana dikenal sebagai globalisasi fleksibel.

Strategi dalam lintas budaya
Sebagian besar perusahaan yang menghasilkan produk-produk dengan tekhnologi canggih, cenderung dipasarkan dengan strategi standarisasi karena tidak ada unsur teknis yang berbeda antara negara asal produk dengan negara sasaran.

Perbedaan strategi lokal dan global
·         Strategi global: perusahaan mempunyai pandangan bahwa setiap segmen pasar memiliki kebutuhan atau keinginan yang dapat dipuaskan dengan produk yang sama.
·         Strategi lokal: perusahaan mencoba mengisi kebutuhan atau keinginan yang unik seperti sifat-sifat kultural yang khusus.

Pemasaran Global
            Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju
            Pemasaran yang dilakukan keluar dari negara asal dan ditengarai dengan standarisasi produk dan integrasi kegiatan di seluruh pasar yang menjadi sasaran (Johansson:2000)
            Efek negara asal produk yang diakibatkan oleh persepsi konsumen akan produk-produk lain dari suatu negara, sangat berpengaruh dalam keputusan beli konsumen.
Tahapan Pemasaran Internasional
  1. Para pemasar harus mempelajari segala sesuatunya yang berkaitan dengan produk dan kategori produk di dalam masyarakat yang mereka rencanakan untuk memasarkan produknya.
  2. Perusahaan harus membujuk masyarakat untuk menghentikan cara-cara tradisional mereka dalam melakukan berbagai hal agar dapat menggunakan produk baru tersebut.
  3. Proses akulturasi dilakukan karena semakin banyak persamaan sebuah pasar luar  negri yang  ditargetkan dengan pasar di negara pemasar

Masalah Dalam Analisis Lintah Budaya
      Perbedaan dalam bahasa
      Pola konsumsi
      Kebutuhan
      Penggunaan produk
      Kondisi sosial dan ekonomi
      Kondisi pemasaran dan peluang riset pasar

DOWNLOAD PPT DISINI 

Daftar Pustaka

      Prasetijo, Ristiyanti., Ihalauw, John. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.
      Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Grup.
      Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen. Terjemahan Zoelkifli Kasip. Jakarta : PT. Indeks   


*Tugas Kelompok*