Jumat, 11 November 2016

INFORMATION SEARCH

PENCARIAN INFORMASI


Kemampuan konsumen untuk mencari informasi telah meningkat secara radikal sejak munculnya internet. Internet memungkinkan akses mudah ke situs Web produsen, kepada konsumen lainnya, dan kepada pihak ketiga seperti kelompok konsumen dan lembaga pemerintah. Hal ini juga sangat memperluas kemampuan pemasar untuk memberikan informasi kepada konsumen. Pemasar dapat memberikan informasi kepada konsumen yang langsung mencari informasi tentang produk perusahaan, biasanya melalui halaman situs web perusahaan atau merk.
Konsumen terus mengenali masalah dan peluang, sehingga pencarian internal dan eksternal untuk informasi agar dapat memecahkan masalah ini adalah proses yang sedang berlangsung. Mencari informasi tidak gratis. pencarian informasi melibatkan mental serta kegiatan fisik yang konsumen harus melakukan. Dibutuhkan waktu, tenaga, dan uang serta seringkali mengurangi aktivitas yang biasa disukai.
Manfaat pencarian informasi, bagaimanapun, sering lebih besar daripada biaya untuk pencariannya. Misalnya, pencarian dapat menemukan harga yang lebih rendah, desain barang yang lebih disukai, produk yang memiliki kualitas lebih tinggi, atau keyakinan yang lebih besar dalam memilih suatu produk. Selain itu, proses fisik dan mental yang terlibat dalam pencarian informasi terkadang memberi penghargaan pada diri merka sendiri.
Tahap Pencarian Informasi ini terjadi ketika konsumen telah melihat adanya kebutuhan yang bisa dipenuhi dengan membeli produk atau jasa, kemudian merka mencari informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan membeli produk tersebut. Pada tahap information search terdapat dua cara untuk memperoleh informasi, yaitu internal search dan external search.

Pencarian Internal dan Eksternal
·         Internal search
merupakan cara memperoleh informasi dengan mengingat kembali pengalaman yang telah lalu saat menggunakan suatu produk. Bila informasi yang didapat kurang memadai, maka konsumen bisa mendapat informasi melalui external search.
·         External search
-          Personal sources, misalnya teman, saudara, atau rekan kerja.
-          Marketer-controlled (commercial) sources, misalnya informasi dari iklan atau internet.
-          Public sources, misalnya artikel dalam majalah atau koran serta laporan di televisi.
-          Personal experience, misalnya memegang, mempelajari, atau mencoba produk.

Tipe Informasi yang Dicari
Sebuah keputusan konsumen membutuhkan informasi berdasarkan hal-hal berikut:
1.      Kriteria evaluatif yang tepat untuk solusi dari masalah.
2.      Adanya berbagai alternatif solusi.
3.      Tingkat kinerja atau karakteristik dari setiap solusi alternatif pada setiap kriteria evaluatif.

1.      Kriteria Evaluatif

Misalkan anda diberi uang untuk membeli laptop, mungkin sebagai hadiah kelulusan. Dengan asumsi bahwa anda belum mengetahui segala sesuatu untuk laptop baru. Pikiran pertama mungkin "Fitur apa yang saya inginkan dalam laptop?". Anda kemudian terlibat dalam pencarian internal untuk menentukan fitur atau karakteristik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang anda butuhkan. Karakteristik yang anda butuhkan seperti itulah yang disebut kriteria evaluatif.

Jika Anda memiliki pengalaman yang terbatas dengan laptop, Anda mungkin juga akan terlibat dalam pencarian eksternal untuk mempelajari karakteristik laptop yang baik. Anda bisa bertanya pada teman, membaca ulasan di majalah laptop online, berbicara dengan personil penjualan atau sales, mengunjungi situs web laptop, bertanya pada forum diskusi online, atau secara pribadi memeriksa beberapa computer.

2.      Alternatif yang tepat
Setelah anda mengetahui kriteria seperti apayang anda inginkan, hal yang mungkin anda lakukan selanjutnya adalah mencari alternatif. Dalam memilih alternatif yang tepat, dikenal dikenal istilah solusi potensial. Saat menentukan solusi potensial, anda menyortir produk yang sesuai menjadi beberapa produk pilihan saja, berdasarkan informasi yang telah anda cari saat melakukan aktivitas pencarian eksternal. Inilah yang disebut dengan awareness set atau set kesadaran. Set kesadaran dibagi menjadi tiga sub kategori, yaitu:
·         Evoked Set / Consideration Set (Menimbulkan/Pertimbangan)
Sebuah set yang memunculkan salah satu merk-merk atau produk yang akan mengevaluasi solusi dari masalah konsumen tertentu. Penting untuk dicatat bahwa evoked set atau consideration set akan bervariasi tergantung pada situasi penggunaan.
·         Inept Set (Set Tidak Layak/Janggal)
Merk yang anda temukan yang benar-benar tidak layak masuk pertimbangan lebih lanjut. Merk yang ada di kategori Inept Set tidak disukai atau dihindari oleh konsumen. Informasi positif tentang merk ini mungkin tidak akan diproses bahkan jika informasi tentang produknya tersedia dimana-mana.
·         Inert Set (Set Kaku)
Konsumen umumnya akan menerima informasi positif dari merk di inert set, meskipun mereka tidak mencari informasi tersebut. Merk dalam himpunan ini umumnya diterima ketika merk yang disukai konsumen (evoked set) tidak tersedia.

Sebagai contoh, setelah anda mengetahui semua karakteristik yang anda butuhkan untuk laptop baru, anda mungkin akan memiliki daftar merk sebagai kandidat dari laptop yang akan anda beli. Anda mungkin berkata kepada diri sendiri, "Lenovo, Compaq, Toshiba, Apple, NEC, Sony, Fujitsu, Averatec, dan HP. Setelah pengalaman kakakku, aku tidak pernah membeli Averatec. 

Aku pernah mendengar hal-hal baik tentang Lenovo, Apple, dan Compaq. Saya pikir saya akan memeriksanya." Artinya anda telah menentukan awereness set terhadap 9 merk tersebut.

 

Bagan dibawah ini menggambarkan hubungan umum antara kelas-kelas alternatif

3.      Karakteristik Alternatif
Untuk memilih antara merek di Evoked set, konsumen membandingkannya pada beberapa kriteria evaluatif yang relevan. Proses ini membutuhkan konsumen untuk mengumpulkan informasi tentang masing-masing merek pada setiap kriteria evaluatif yang bersangkutan. Dalam contoh dari pembelian komputer, Anda mungkin mengumpulkan informasi tentang harga, memori, prosesor, berat, kejernihan layar, dan paket perangkat lunak untuk setiap merek yang anda mempertimbangkan.

Intinya, keterlibatan Konsumen dalam pencarian internal dan eksternal bertujuan untuk:
1.      Evaluatif sesuai kriteria
2.      Adanya solusi potensial
3.      Karakteristik dari potensi solusi.

Sumber Informasi
      Memori dari penelusuran masa lalu
      pengalaman pribadi.
      Pembelajaran keterlibatan rendah (Low-Involvement Learning)
      Sumber-sumber independen, seperti majalah, kelompok konsumen, dan lembaga pemerintah.
      Sumber relasi pribadi, seperti teman, keluarga, dan lain-lain.
      Sumber marketing, seperti tenaga penjualan, situs web, dan iklan.
      Sumber experiential, seperti inspeksi atau trial product.

Penting untuk dicatat bahwa masing-masing sumber memiliki komponen secara online ataupun offline. Artinya, memori bisa berasal dari pencarian informasi offline atau di Internet. Seperti, Sumber pribadi secara offline atau online seperti online chatroom, blog, kelompok pengguna, dan sosial media. Kemudian sumber marketing offline seperti iklan TV dan brosur atau online seperti iklan banner online dari situs Web perusahaan.
*      Sumber informasi untuk memperoleh keputusan dalam pembelian



1.      Pencarian Informasi di Internet
Internet memberikan konsumen akses yang sangat besar yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pencarian informasi. Penelitian menunjukkan bahwa internet adalah sumber yang lebih disukai dari produk yang terkait informasi di antara pengguna internet. Pertimbangan itu berdasarkan hal berikut:
·         Informasi online sesuai harapan yang diinginkan. Sebagian besar pengguna internet mengharapkan untuk memperoleh informasi tentang produk atau merek yang menarik bagi mereka di website perusahaan.
·         Informasi online meningkatkan penjualan offline. Hampir setengah dari pengguna internet lebih cenderung untuk membeli produk perusahaan secara offline jika situs website perusahaan tersebut menyediakan informasi produk yang terkait.
·         Sumber online valuable atau berharga. Sebuah studi menemukan bahwa perusahaan dan situs website mengalahkan pengiklanan yang ada di TV dan iklan cetak sebagai sumber informasi di 8 dari 10 kategori produk/layanan.
·         Sumber online mengurangi peran tenaga penjual atau salesman. Sebuah studi menemukan bahwa 51% pengguna internet di seluruh 11 kategori produk/jasa tidak begitu membutuhkan informasi dari salesman karena mereka sudah mencarinya sendiri di internet sebelumnya.

2.      Strategi Pemasaran dan Pencarian Informasi di Internet
Lebih khusus, sehubungan dengan peran internet dalam pencarian informasi dan keputusan pembuatan, pemasar memiliki setidaknya tiga isu strategis utama untuk ditangani:
·         Bagaimana mereka dapat mendorong informasi mereka kepada konsumen?
·         Bagaimana mereka dapat mendorong konsumen untuk informasi mereka?
·         Bagaimana penjualan online dimanfaatkan atau diintegrasikan dengan saluran yang sudah ada?
Menggiring informasi sebuah perusahaan kepada konsumen adalah hal penting, karena konsumen tidak harus selalu mencarinya sendiri secara aktif. Salah satunya pemasangan iklan web. Namun harus diingat ini adalah hal yang paling ditakuti di jaman sekarang, karena suatu saat nanti akan ada ledakan sumber informasi di internet.


Jumlah Pencarian Informasi Eksternal
Berbagai upaya pencarian informasi eksternal telah digunakan seperti jumlah toko yang telah dikunjungi, jumlah alternatif yang dipertimbangkan, jumlah sumber pribadi yang telah digunakan, dan langkah-langkah secara keseluruhan atau kombinasi. Setiap langkah-langkah ini merupakan upaya pencarian dari penilaian aspek perilaku yang berbeda.

Konsumen dapat diklasifikasikan dalam hal total informasi eksternal yang mereka peroleh
a.       nonsearchers, sedikit atau tidak ada pencarian
b.      limited information searchers, rendah untuk pencarian moderat,
c.       extended information searchers, tingkat pencarian yang tinggi.


Biaya VS Manfaat Dari Pencarian Informasi Eksternal
Mengapa pembeli sering terlibat dalam begitu sedikitnya pencarian eksternal yang mereka lakukan saat sebelum melakukan pembelian, bahkan untuk barang dan jasa yang tahan lama yang dianggap penting? Bagian dari jawabannya terletak pada perbedaan antara persepsi pembeli dari manfaat dan biaya pencarian terkait dengan situasi pembelian tertentu. Manfaat pencarian informasi eksternal dapat menjadi tangible, seperti harga yang lebih rendah, desain yang lebih disukai, atau produk yang memiliki kualitas lebih tinggi. Manfaat juga dapat berupa intangible, seperti mengurangi risiko atau menimbulkan keyakinan yang lebih besar akan pembelian, atau bahkan pencarian itu sendiri bahkan dapat memberikan kesenangan.

Empat tipe dasar faktor yang mempengaruhi manfaat yang diharapkan dan biaya yang dirasakan/dikeluarkan pada saat melakukan aktivitas pencarian, yaitu:
       I.            Karakteristik Pasar
a.       Jumlah alternative (Produk, toko, merk).
Kaitannya jelas, semakin besar jumlah alternative yang tersedia untuk mengatasi masalah tertentu, maka pencarian eksternal akan semakin mungkin untuk dilakukan.
b.      Kisaran harga.
Strategi harga seperti kecocokan harga dapat mempengaruhi persepsi harga konsumen.
c.       Distribusi toko.
Jumlah toko, lokasi, dan jarak antara toko ritel di pasar mempengaruhi jumlah kunjungan toko oleh konsumen yang juga akan mempengaruhi konsumen sebelum membeli barang. Karena kunjungan toko memakan waktu, energi, dan dalam banyak kasus, uang, kedekatan toko biasanya sering meningkatkan aspek pencarian eksternal.
d.      Ketersediaan Informasi.
Informasi sangat diperlukan, namun terlalu banyak informasi akan menyebabkan overload information dan penggunaannya pun akan semakin tidak berguna.

    II.            Karakteristik Produk
Diferensiasi produk —variasi fitur dan kualitas setiap merk— berhubungan dengan peningkatan pencarian eksternal.
Selain itu, konsumen tampaknya menikmati belanja untuk produk yang positif —yang hasil pembeliannya menguatkan kesan positif. Dengan demikian, belanja bunga dan tanaman, gaun, peralatan olahraga, dan kamera dipandang sebagai pengalaman positif oleh sebagian besar konsumen. Sebaliknya, belanja untuk produk negatif —yang hasil pembeliannya menguatkan kesan negatif (penghapusan kondisi yang tidak menyenangkan)— dipandang sebagai kurang menyenangkan. Berbelanja untuk bahan makanan, layanan pemusnahan, dan perbaikan otomatis tidak dinikmati oleh sebagian besar orang. Konsumen lebih cenderung untuk terlibat dalam aktivitas pencarian eksternal untuk produk yang positif.

 III.            Karakteristik Konsumen
Berbagai karakteristik konsumen mempengaruhi persepsi manfaat yang diharapkan, biaya pencarian, dan kebutuhan untuk melaksanakan pencarian informasi eksternal.

langkah pertama konsumen biasanya melakukan pencarian informasi memori sebagai tanggapan atas masalah atau peluang untuk menghasilkan solusi yang tepat. Jika konsumen menemukan solusi yang dia yakin memuaskan, pencarian eksternal tidak lagi diperlukan. Dengan demikian, keyakinan dalam pengetahuan seseorang tentang solusi yang ada merupakan faktor penting dalam aktivitas pencarian informasi. Namun, penelitian terbaru menyimpulkan bahwa "konsumen terlalu percaya diri —mereka pikir mereka tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya mereka tahu." Terlalu percaya diri tersebut dapat menyebabkan aktivitas pencarian yang lebih rendah dan kualitas keputusan yang lebih rendah. Hal ini juga dapat membuat perusahaan lebih sulit untuk memposisikan ulang merek mereka ketika konsumen merasa mereka "tahu" tentang merek jika pengetahuan dan persepsi mereka tidak akurat atau ketinggalan jaman.


Perceived Risk. risiko yang dirasakan terkait dengan kinerja produk yang tidak memuaskan, baik instrumental atau simbolik, meningkatkan pencarian informasi sebelum membeli. Risiko yang dirasa lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan pencarian dan lebih mengandalkan sumber pribadi informasi dan pengalaman pribadi. Risiko yang dirasakan adalah fungsi dari individu, produk, dan situasi. Ini bervariasi dari satu konsumen ke konsumen lainnya, untuk konsumen yang sama dari satu produk ke produk lainnya dan dari satu situasi ke situasi yang lainnya. Misalnya, pembelian sebotol anggur mungkin tidak dirasa risiko yang besar ketika membeli untuk konsumsi sendiri. Namun, pilihan anggur mungkin melibatkan risiko yang dirasakan cukup besar ketika membeli anggur untuk sebuah makan malam untuk atasan. Demikian juga, mungkin dianggap sebagai berisiko jika individu memiliki sedikit pengetahuan dan membeli botol mahal untuk konsumsi pribadi.

Risiko yang dipersepsi konsumen mencakup :

·         Function risk atau performance risk
yaitu risiko bila produk tidak dapat memberikan kinerja seperti yang diharapkan. Pembeli mempunyai kekhawatiran tentang kerusakan pada waktu konsumsi. Risiko ini diatasi oleh penjual dengan memberikan after sales servive, garansi, dan sebaginya.
·         Physical risk
yaitu risiko pada diri sendiri atau orang lain yang mungkin akan diakibatkan oleh produk. Misalnya, menggunakan microwave oven dikhawatirkan menimbulkan radiasi.
·         Financial risk
yaitu risiko bila produk tidak sesuai dengan harganya.
·         Social risk
yaitu ditimbulkan bila ternyata produk yang dipilih malah menimbulkan penghinaan dan menyebabkan perasaan malu.
·         Psychological risk
yaitu risiko bila produk malah melukai ego konsumen. Dalam hal ini membeli rumah mewah dikawasan elite, konsumen mempersepsi risiko apakah rumah itu akan memberikan kebanggan atau sebaliknya, teman-teman akan mencemoohnya sebagai koruptor.
·         Time risk
yaitu risiko bila waktu yang dihabiskan untuk  mendapatkan produk akan sia-sia karena kinerja produk tidak seperti yang diharapkan.
·         Risk legal
yaitu risiko terjadinya tuntutan hukum oleh pihak ketiga.

 IV.            Karakteristik Situasi
·         lingkungan fisik.
Lingkungan fisik toko eceran bisa berbentuk
-          lingkungan informasi. Lingkungan informasi dari sebuah toko menggambarkan semua data atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen. seperti ketersediaan informasi, format informasi, dan bentuk informasi
-          lingkungan toko. lokasi toko, layout toko, musik, warna, produk yang tersedia, dan kesesakan.
·         Lingkungan sosial toko.
Adalah interaksi konsumen dengan konsumen lainnya dan interaksi konsumen dengan tenaga pejualan. Konsumen yang datang ke toko seringkali tidak sendiri. Situasi ini memberikan lingkungan toko yang menjadi multifungsi, bukan hanya tempat menjual juga sebagai tempat rekreasi keluarga.
·         Waktu.
Pemilik toko harus menyadari bahwa permintaan produk sangat sensitif  terhadap waktu. Karena waktu adalah faktor penting yang mempengaruhi pembelian di toko. Waktu mempengaruhi produk yang dibeli konsumen. Sebagian besar konsumen yang beragama islam membeli sarung baru pada hari lebaran, sehingga penjualan sarung meningkat menjelang lebaran.

Strategi Pemasaran Berdasarkan Informasi Pola Pencarian

·         Maintenance Strategy / Strategi Pemeliharaan
Jika suatu merk dibeli secara terus-menerus oleh pasar sasaran, maka strategi yang harus dilakukan pemasar adalah dengan mempertahankan keadaan tersebut. Hal ini memerlukan perhatian yang konsisten untuk menjaga kualitas produk, distribusi (menghindari situasi kekurangan persediaan), dan penguatan strategi periklanan. Selain itu, pemasar harus bertahan terhadap taktik mengganggu pesaing. Dengan demikian, perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan pengembangan produk untuk melawan strategi kompetitif jangka pendek, seperti kupon, titik pembelian (Point-of-Purchase), atau potongan harga.



·         Disrupt Strategy / Strategi Pengacauan
Jika suatu produk tidak dalam rencana pembelian konsumen (bukan bagian dari Evoked set), maka tugas pertama pemasar adalah melakukan pengacauan terhadap. ini adalah tugas yang sulit karena konsumen tidak mencari informasi eksternal atau bahkan mempertimbangkan merek alternatif sebelum melakukan pembelian. Keterlibatan sekecil apapun dari konsumen untuk mencari informasi mengenai produk akan membantu produsen untuk memasarkan produk

Dalam jangka waktu yang panjang, peningkatan penjualan produk bisa dilakukan dengan cara mengadakan pengiklanan yang menarik perhatian yang secara khusus ditujukan untuk mengganggu kebiasaan pengambilan keputusan konsumen. Sampel gratis, kupon, dan potongan harga, adalah pendekatan umum untuk mengganggu kebiasaan pengambilan keputusan konsumen.



·         Capture Strategy / Strategi Penangkapan
Keterbatasan pengambilan keputusan akan melibatkan persaingan pada setiap produk yang akan dievaluasi hanya dengan melihat kriteria harga dan ketersediaannya. Maka jika suatu produk dapat memenuhi salah satu kriteria tadi maka akan membuka peluang untuk mendapat market share di pasar tersebut.

Ketika para konsumen memiliki keterbatasan dalam melakukan pencarian informasi, emasar perlu tahu di mana mereka mencari dan informasi apa yang mereka cari. Umumnya pemasar akan menyediakan informasi yang konsumen butuhkan terlebih lagi mengenai masalah harga dan ketersediaan dari produk tersebut melalui iklan di televisi atau media lain seperti surat kabar atau majalah. Pada era teknologi seperti saat ini internet akan sangat menguntungkan kita dalam melakukan promosi. pemasar juga akan lebih memperhatikan dengan menjaga kualitas produk secara konsisten dan distribusi yang memadai.

·         Intercept Strategy / Strategi Pencegatan
Jika konsumen mengalami masalah keterbatasan dalam pengambilan keputusan dan produk tidak dalam rencana pembelian konsumen (bukan bagian dari Evoked set), maka pemasar harus ‘mencegat’ konsumen selama melakukan aktivitas pencarian informasi tentang merk pada kelas Evoked Set secara umum atau informasi terkait dengan menyediakan banyak informasi tentang produk pemasar. Sekali lagi pemasar harus gencar dalam mengiklankan produknya di media-media dan berkonsentrasi dalam hal-hal internal seperti packaging produk, desain produk, dll.


·         Preference Strategie / Strategi Pemilihan
Sejak adanya penambahan pengambilan keputusan yang akan melibatkan lebih banyak merk, atribut, dan jumlah informasi yang banyak, straregi penangkapan yang sederhana sudah tidak dapat lagi digunakan. Maka dari itu pemasar membutuhkan struktur kampanye informasi yang akan memberikan hasil kepada produknya agar dapat masuk kedalam rencana pembelian pasar sasaran.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat posisi merk dalam atribut yang penting dalam pasar sasaran tersebut. Selanjutnya segala bentuk informasi harus disajikan dengan tepat. Hal ini akan membutuhkan penambahan tingkat promosi kepada kelompok-kelompok yang tidak membeli produknya tetapi mengenalkannya kepada orang lain. Selanjutnya pemasar harus mempersiapkan seluruh tenaga penjualan dengan informasi secara rinci yang akan digunakan dalam memasarkan produk.



·         Acceptance Strategie / Strategi Penerimaan
Strategi ini hampir mirip dengan strategi pemilihan. Namun, ini rumit oleh fakta bahwa target pasar tidak mencari informasi tentang merk. Untuk itu pada strategi ini pemasar harus menarik perhatian konsumen dengan program promosi dan iklan untuk menyediakan informasi sebanyak-banyaknya tentang produk atau memotivasi merka untuk belajar tentang merk.



 ---------------------------------------
 -  DOWNLOAD PPT DIDIEU   -
----------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA

Del, Hawkins dan David Mothersbaugh.2015.Consumer Behaviour Building Marketing Strategy.New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar