Persepsi adalah
sebuah proses yang dimulai dengan paparan konsumen serta perhatian terhadap
stimulasi marketing dan berakhir pada interpretasi konsumen. Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah
proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia,
melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat,
pendengar, peraba, perasa dan pencium.
SIFAT
PERSEPSI
Proses
informasi adalah serangkaian kegiatan dimana rangsangan yang dirasakan, diubah
menjadi informasi dan disimpan. Model dari proses informasi terdiri dari
beberapa langkah utama yaitu :
1. Exposure
2. Attention
3. Interpretation
4. Memory
Exposure
datang ketika stimulus seperti iklan banner
dipasang.
Attention
ada ketika banner iklan tersebut dapat dilihat.
Interpretation
adalah ketika konten dari iklan banner tersebut dapat dimengerti oleh
masyarakat.
Memory
adalah ketika masyarakat dapat mengingat isi konten tersebut sehingga dapat
menentukan keputusan pembelian di waktu itu atau dilain waktu.
EXPOSURE
Exposure datang ketika stimulus/pemicu
ditempatkan pada tempat yang tepat di lingkungan sehingga masyakarat dapat
mengetahui iklan tersebut. Exposure menyediakan kesempatan bagi konsumen untuk
mengerti tentang produk yang diiklankan dan informasi mengenai produk tersebut
sehingga mempengaruhi keputusan pembelian.
Selective Exposure
Exposure yang sangat efektif dan efisien
dari consumer exposure adalah perhatian utama para marketers agar informasi
produk dapat tersampaikan secara maksimal dan menghasilkan kemungkinan
keputusan pembelian.
Voluntary Exposure
Walaupun konsumen sering menghindari
iklan dan segala rupa promosi marketing, terkadang konsumen malah mencari
informasi, termasuk tujuan pembelian. Seperti yang kita lihat dewasa ini,
konsumen aktif mencari informasi tentang produk yang mereka beli tetapi bukan
yang para marketers tawarkan.
ATTENTION
Attention ada ketika pemicu mengaktifkan
satu atau lebih sensor reseptor seperti mata dan menghasilkan sensasi yang
diproses oleh otak. Attention membutuhkan konsumen untuk mengalokasikan
sumberdaya mental untuk memproses pemicu tersebut.
Stimulus Factors
Faktor Stimulus/Pemicu adalah
karakteristik fisikal dari pemicu itu sendiri. Karakteristik stimulus seperti
ukuran iklan dan warna yang digunakan yang dapat menarik attention/perhatian.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Ukuran iklan
2. Intensity
3. Attractive Visuals
4. Color and Movement
5. Position
6. Isolation
7. Format
8. Contrast and Expectations
9. Interestingness
10. Information Quantity
Individual Factors
Individual factors adalah karakteristik
yang membedakan satu individu dari yang lain. Faktor-faktor individu antara lain
sebagai berikut:
1. Motivation
2. Ability
Situational
Factors
Situational
Factors termasuk pemicu dari lingkungan sekitar daripada pemicu yang sering
dilakukan seperti iklan dan karakteristik dari individu yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar seperti tekanan waktu atau toko yang sedang ramai.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
1. Clutter
2. Program
Involvement
Nonfocused
Attention
Demikian jauh
kita telah membahas tentang pengaruh yang sangat tinggi bagi attention
masyarakat, yang mana kita dapat menyimpulkan bahwa konsumen fokus kepada
beberapa aspek lingkungan sebagai hasil dari pemicu, individual atau faktor
situational. Faktor-faktor dari Nonfocused Attention adalah sebagai berikut:
1. Hemispheric
Lateralization
2. Subliminal
Stimuli
INTERPRETATION
Interpretation
adalah penempatan dari arti yang dapat menimbulkan sensasi tersendiri pada
konsumen. Interpretation berhubungan dengan bagaimana kita memahami dan
mengerti tentang informasi yang datang berdasarkan karakteristik dari
pemicu/stimulus, individu dan juga situasi.
Individual
Characteristics
Pemicu marketing
memiliki arti hanya sebagai seorang individu mengerti maksud iklan mereka.
Individu tidak passive dalam memahami marketing tetapi mereka menyesuaikan
iklan marketing tersebut dengan kebutuhan, keinginan, pengalaman dan ekspektasi
mereka. Faktor-faktor dari Individual Characteristics antara lain adalah:
1. Traits
2. Learning
and Knowledge
3. Expectations
Situational
Character
Berbagai macam
karakteristik situational memiliki dampak dalam interpretasi, termasuk
karakteristik sementara dari individu, seperti tekanan waktu dan mood serta
karakteristik fisik lainnya.
Stimulus
Characteristics
Pemicu adalah
dasar wujud dari respon individu terhadap produk, bungkus produk, iklan,
display di toko, dan lainnya. Konsumen bereaksi dan menafsirkan sifat dasar
dari pemicu pembelian seperti ukuran, bentuk dan warna. Faktor-faktor Stimulus
Characteristics antara lain adalah:
1. Traits
2. Organizations
3. Changes
Consumer
Inferences
Ketika marketing
ada maka “apa yang kamu lihat bukan apa yang kamu dapat”. Hal itu karena
interpretasi sering membutuhkan konsumen untuk membuat keputusan. Faktor-faktor
dari Consumer Inference/keputusan adalah:
1. Quality
Signals
2. Interpreting
Images
3. Missing
Information and Ethical Concerns
PERCEPTION AND MARKETING STRATEGY
Persepsi
memiliki dampat kritikal dalam marketing strategy.
Hal-hal apa saja
yang membuat persepsi berdampak kritikal adalah sebagai berikut:
1. Retail
Strategy
Retailer sering
menggunakan exposure dengan sangat efektif. Interior toko didesain sedemikian
rupa sehingga menampilkan barang apa aja yang sering dibeli oleh konsumen.
2. Brand
Name and Logo Development
Logo dan nama produk
dapat berdampak kritikal pada ketertarikan konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian.
3. Media
Strategy
Ledakan iklan dari
media membuat situasi yang sulit dan mahal untuk mendapatkan audiense dalam
melakukan iklan.
4. Advertisements
Advertisements harus
mengandung dua hal penting yaitu menangkap perhatian dan menyampaikan maksud
iklan.
5. Package
Design and Labeling
Kemasan harus menarik
perhatian dan memberi informasi kepada konsumen dari hal warna, ukuran yang
dapat membuat persepsi positif dalam benak konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar