GROUPS
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang
memiliki norma, nilai atau kepercayaan yang serupa sehingga satu sama lain
dapat berinteraksi dengan efektif dan efisien.
Kelompok berdasarkan pengertian dibagi menjadi
beberapa jenis :
- - Reference groups
- - Primary groups
- - Secondary groups
- - Dissociative reference groups
- - Aspiration reference groups
Kelompok secara garis besar dalam segi ekonomi
dan bisnis dibagi menjadi tiga :
- - Consumption Subcultures
- - Brand Communities
- - Online Communities and Social Network
REFERENCE
GROUP INFLUENCE ON CONSUMPTION PROCESS
Kita semua menyesuaikan diri dalam berbagai
macam kelompok. Seperti kondisi dikelas kita, banyak mahasiswa dari budaya dan
kelompok yang berbeda terdapat dalam satu ruangan. Anehnya adalah, dengan
menyesuaikan jenis kelamin, kebanyakan dari kita akan berpakaian dengan gaya
yang hampir sama. Karena secara normal, insting kita akan membuat kita
berpakaian sesuai dengan kebanyakan yang orang gunakan, seperti wanita
menggunakan celana Jeans ketat atau lelaki menggunakan kemeja berkerah atau
menata rambut dengan gaya “Undercut”. Dengan fakta yang terjadi seperti diatas,
maka reference group dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumsi
masyarakat dengan skala yang sangat luas.
Sebelum kita membahas tentang implikasi
marketing dari temuan diatas, maka sebaiknya kita membahas tentang pengaruh
Reference Group lebih dekat dengan bahasan dibawah ini :
-
The Nature of Reference Group
Influence
1.
Informational influence
2.
Normative influence
3.
Identification influence
-
Degree of Reference Group
Influence
Faktor – faktor Degree of reference group influence
antara lain sebagai di bawah ini :
1.
Group Influence is strongest when the use of product or brand is visible
to the group
2.
Reference group influence is
higher the less of a necessity an item
is.
3.
In general, the more commitment an individual feels to a group, the more the
individual will conform to the group norms.
4.
The more relevant a particular activity is to the froup’s functioning,
the stronger the pressure to conform to the group norms concerning that
activity.
5.
The final factor that affect the
degree of reference group influence is the
individual’s confidence in the purchase situation.
Marketing
Strategies Based On Reference Group Influence
Tugas pertama yang dihadapi seorang manager
dalam menggunakan Reference Group
Influence adalah cara menentukan Degree
and Nature dari pengaruh yang ada, atau dapat menciptakan hal tersebut.
Beberapa strategi yang dapat diaplikasikan oleh seorang manager adalah seperti
dibawah ini :
- - Personal Sales Strategies
- - Advertising Strategies
Communications
Within Groups and Opinion Leadership
Kita mempelajari sebuah produk barang, jasa
atau merk tertentu mayoritas adalah dari teman kita atau kelompok yang
mereferensikan kita akan produk tersebut. Ada dua hal utama yang membuat kita
lebih memahami tentang suatu produk yaitu :
1.
Meneliti dan menggunakan produk
atau jasa tersebut.
2.
Mencari informasi dari teman atau
pengguna produk tersebut, atau sering kita sebut sebagai Word-Of-Mouth.
Konsumen mayoritas lebih mempercayai pendapat
orang-orang terdekat mengenai suatu produk seperti dari keluarga, teman atau
kenalan lainnya dan bukan dari iklan marketing, karena menurut pemikiran
mayoritas orang, keluarga, teman dan kenalan tidak punya alasan untuk melebih-lebihkan
atau mengurang-ngurangi keunggulan suatu produk karena orang-orang tersebut
adalah konsumen dan bukan pegawai perusahaan tersebut.
Dalam sebuah kelompok atau komunitas
masyarakat atau keluarga, ada orang-orang yang dengan sengaja mencari tahu informasi
tentang produk-produk apa yang terbaik bagi kebutuhan keluarga atau temannya,
orang-orang tersebutlah yang disebut sebagai Opinion Leader.
Karakteristik dari Opinion Leader adalah sebagai dibawah ini :
- - Market Mavens
- - Influentials
- - E-Fluentials
Lantas apa hubungan antara Marketing Strategis , WOM
dan Opinion Leader ?
Para pemasar produk, menghubungkan penelitian
Strategi marketing, WOM dan Opinion leader sebagai dibawah ini :
1.
Advertising
Iklan dapat menstimulasi
Word-Of-Mouth dan munculnya para Opinion Leader secara masal.
2.
Product Sampling
Dengan product sampling, maka
akan banyak konsumen yang mencoba produk tersebut dan dapat menyebarkan
informasi tentang keunggulan produk tersebut, disisi lain Opinion Leader dapat
bermunculan karena mereka telah mencoba langsung produk tersebut dan berpotensi
menginformasikan kepada keluarga, teman atau kolega yang dia kenal.
3.
Retailing/Personal Selling
Retailing/Personal selling
dapat menggunakan kemampuan para Opinion Leader untuk mempromosikan produk
mereka ke berbagai kalangan dengan bayaran tertentu pastinya, contohnya seperti
SPG Rokok atau para Bloggers atau Vlogers.
4.
Creating Buzz
Buzz adalah iklan secara
besar-besaran yang sangat massive dan intense sehingga akan muncul sebuah trend
baru, contohnya adalah game Pokemon.
Diffusion
of Inovation
Inovasi adalah ide, kebiasaan atau produk yang
dirasakan baru bagi individu atau kelompok. Dengan adanya invoasi maka individu
atau kelompok tidak akan merasakan titik jenuh pada suatu merk. Diffusion of
Inovation dibagi menjadi beberapa bagian dibawah ini :
-
Categories of Innovations
1.
Continuous Innovation
2.
Dynamically Continuous Innovation
3.
Discontinuous Innovation
-
Diffusion Process
1.
Factors Affecting the Spread Of
Innovations
2.
Characteristics of Individuals Who
Adopt an Innovations at Varying Points in Time
-
Marketing Strategies and Diffusion Process
1.
Market Segmentation
2.
Diffusion Enhancement Strategies
POWER POINT :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar