Perilaku
Konsumen
Adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian,penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga
jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
pertimbangan yang matang.
Konsep
Budaya
Budaya merupakan
kompleks keseluruhan dimana dimasukkannya pengetahuan, keyakinan, seni, hukum,
moral, adat-istiadat, dan kemampuan lain apapun serta kebiasaan yang diperoleh
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Beberapa tokoh
mengungkapkan pengertian budaya. Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan berasal
dari kata Sansekerta 'buddhayah', bentuk jamak dari buddi yang berarti budi
atau akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal tang bersangkutan dengan
akal. Pendapat lain mengatakan kata budaya sebagai suatu perkembangan dari
majemuk budidaya, yang berarti daya dari budi.
Budaya
Menurut Para Ahli
·
Menurut
Sir
Edward Tylor Budaya adalah
suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum atau peraturan, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh (setiap individu sebagai anggota) dalam
masyarakat.
·
Menurut Rapoport, kebudayaan dapat
dipandang sebagai latar dari suatu tipemanusia, yang bersifat normatif bagi
kelompok tertentu, dan yang melahirkan gaya hidup tertentu yang secara tipikal
dan bermakna berbeda dengan kelompok lainnya, yang merupakan latar bagi
perwujudan kelakuan dan karya manusia, yang memberikan sumbangan bagi terwujudnya
suatu gaya hidup yang memiliki ciri khas. Sehingga segala kelakuan dan karya
manusianya mencerminkan kebudayaan yang mempengaruhinya.
Elemen
Kebudayaan
• Kehidupan
material
• Interaksi
sosial
• Bahasa
• Estetika
• Nilai
dan sikap
• Agama
dan kepercayaan
• Edukasi
• Kebiasaan
dan tata krama
• Etika
dan moral
Lintas
Budaya
Analisi lintas budaya
adalah perbandingan sistematik dari berbagai similaritas dan perbedaan dalam
aspek-aspek fisik dan perilaku kultur.
Hal ini digunakan untuk
menentukan apakah strategi pemasaran dapat digunakan didalam satu atau lebih
pasar asing atau harus dimodifikasi untuk memenuhi kondisi lokal.
3 lingkup yang tercakup dalam
adaptasi bisnis luar negeri
Secara
esensial, ada tiga lingkup yang tercakup dalam adaptasi bisnis luar negeri:
·
Produk, dapat dipasarkan ke luar negeri, dengan
dimodifikasi hingga cocok dengan iklim, spesifikasi elektronik, preferensi
warna, dan minat luar negeri, atau produk itu dirancang ulang sama sekalu agar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat misalnya, sebuah mobil seharga
3.000 dolar untuk negara-negara dunia ketiga.
·
Tingkah laku institusi, meliputi adaptasi organisasi dan
interaksi-interaksi bisnis untuk mencocokkan dengan perspektif negara setempat.
Misalnya, perusahaan Amerika Serikat di Spanyol mengizinkan para pekerjanya
untuk istirahat siang.
·
Adaptasi
tanggapan individu terhadap situasi negara-negara setempat harus benar-benar
bebas dari SRC. Adaptasi seperti ini dituntut dalam segala hal arti waktu,
tingkah laku sosial, tingkah laku berain, interaksi dalam keluarga, dan
lain-lain. Sebagai contoh, adaptasi menuntut bahwa istri seorang eksekutif pria
Amerika Serikat tidak akan menemani eksekutif itu pada suatu jamuan makan malam
di negara Islam. Sayangnya, dalam situasi-situasi internasional, suatu budaya
tertentu banyak diilhami nilai-nilainya sendiri, sehingga apa yang umumnya
dilihat dan dibuat yang dianggap tepat dan benar.
Aplikasi Lintas Budaya dan Pengaruh Global
Apakah untuk
menjual berbasis lokal, basis global, atau diantaranya adalah keputusan
yang sangat penting bagi para pemasar yang menjual produknya mendunia untuk
membuat keputusan tersebut. Misalnya keputusan harus dibuat berdasarkan
perbedaan budaya antar negara dan tingkat norma, rasa, dan nilai yang lebih
kepada pendekatan global.
Secara ekstrim,
perusahaan mengikuti strategi lokal secara penuh dengan mengadaptasi
karakteristik produk, periklanan, dan keperluan distribusi untuk melayani
kebutuhan tiap negara. Ekstrim yang lain adalah perusahaan mengikuti strategi
global secara penuh.
Sebagai hasilnya,
perusahaan kadang-kadang mengikuti strategi global tetapi juga melakukan
adaptasi untuk kebutuhan konsumen lokal yang diperlukan. Pendekatan ini
merefleksikan strategi ”think globally, but act locally” yang dapat juga
dinamakan globalisasi fleksibel yaitu suatu strategi yang melakukan
standarisasi antar negara tetapi dapat fleksibel untuk beradaptasi sesuai
dengan kondisi lokal.
Strategi Lokal
Karena berbeda secara substansial antar
negara dalam rasa, kebiasaan, dan penggunaan produk, banyak perusahaan untuk
melakukan strategi pemasaran lokal yang mendunial. Misalnya produk kecap Heinz,
sereal Kellogg, Domino pizza. Banyak juga perusahaan yang melakukan pendekatan
lokal untuk periklanannya karena perbedaan dalam kebutuhan atau kebiasaan
antara negara.
Keterbatasan
Strategi lokal
Keterbatasan dari strategi internasional
lokal adalah ketidakmampuan manajemen dalam mengenali kebutuhan untuk
beradaptasi dengan rasa dan kebiasaan lokal. Para pemasar juga harus selalu
memperhatikan untuk mengekspor strategi domestik yang mendunia dan terlibat
masalah sebagai hasilnya.
Strategi Global
Perbedaan lintas budaya menyarankan
bahwa perusahaan harus membedakan strateginya untuk produk dari satu negara ke
negara lain. Walaupun demikian, dalam beberapa kasus, perusahaan dapat
menggunakan kampanye promosi yang sama dan melakukan positioning dalam tiap
negara jika produknya lebih bersifat global.
Keterbatasan Pengaruh Global
Fokus dari pengaruh global menyarankan
bahwa perusahaan dapat memasarkan satu produk standar yang sama, kampanye
periklanan mendunia. Tidak masalah seberapa universal produk tersebut, beberapa
adaptasi dari kebiasan dan bahasa lokal sangat penting.
Globalisasi Fleksibel
Trend dalam pemasaran internasional
telah bergerak melalui kompromi antara strategi global dan lokal, dimana
dikenal sebagai globalisasi fleksibel.
Strategi
dalam lintas budaya
Sebagian besar perusahaan yang
menghasilkan produk-produk dengan tekhnologi canggih, cenderung dipasarkan
dengan strategi standarisasi karena tidak ada unsur teknis yang berbeda antara
negara asal produk dengan negara sasaran.
Perbedaan strategi lokal dan global
·
Strategi global: perusahaan mempunyai
pandangan bahwa setiap segmen pasar memiliki kebutuhan atau keinginan yang
dapat dipuaskan dengan produk yang sama.
·
Strategi lokal: perusahaan mencoba
mengisi kebutuhan atau keinginan yang unik seperti sifat-sifat kultural yang
khusus.
Pemasaran Global
Pemasaran
global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka
bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti
kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh
tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski
tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan
justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha
dapat semakin berkembang dan maju
Pemasaran yang
dilakukan keluar dari negara asal dan ditengarai dengan standarisasi produk dan
integrasi kegiatan di seluruh pasar yang menjadi sasaran (Johansson:2000)
Efek negara asal produk
yang diakibatkan oleh persepsi konsumen akan produk-produk lain dari suatu
negara, sangat berpengaruh dalam keputusan beli konsumen.
Tahapan
Pemasaran Internasional
- Para
pemasar harus mempelajari segala sesuatunya yang berkaitan dengan produk
dan kategori produk di dalam masyarakat yang mereka rencanakan untuk
memasarkan produknya.
- Perusahaan
harus membujuk masyarakat untuk menghentikan cara-cara tradisional mereka
dalam melakukan berbagai hal agar dapat menggunakan produk baru tersebut.
- Proses
akulturasi dilakukan karena semakin banyak persamaan sebuah pasar
luar negri yang ditargetkan dengan pasar di negara
pemasar
Masalah Dalam Analisis Lintah Budaya
• Perbedaan
dalam bahasa
• Pola
konsumsi
• Kebutuhan
• Penggunaan
produk
• Kondisi
sosial dan ekonomi
• Kondisi
pemasaran dan peluang riset pasar
DOWNLOAD PPT DISINI
Daftar Pustaka
• Prasetijo, Ristiyanti., Ihalauw, John. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.
• Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Grup.
• Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen. Terjemahan Zoelkifli Kasip. Jakarta : PT. Indeks.
*Tugas Kelompok*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar